Majas atau gaya bahasa merupakan suatu pengambaran hal, benda, ataus situasi dengan perumpamaan yang memiliki arti yang sama dengan apa yang di maksud. Majas sendiri bertujuan untuk mempercantik dalam penyampaian isi maksud sekaligus memberikan nuansa yang berbeda dalam penulisan kalimat.
Dalam sastra, majas menjadi suatu hal yang menarik untuk di tuangkan
dalam karya. Cerpen, Novel, Pantun dan Puisi merupakan karya sastra yang
sering menggunakan majas dalam penulisannya. Hal ini menimbulkan daya
imajinatif bagi pembaca untuk memikirkan apa yang di maksud oleh penulis ketika
menulis suatu majas di dalam karya tesebut.
Untuk itu, penulis ini menyampaikan 12 majas dengan
pengertian beserta contoh kalimat.
1. Majas Simbolik (Majas Perbandingan)
Majas Simbolik adalah majas yang mengambarkan suatu
hal atau keadaan dengan hal lain yang dapat dijadikan suatu simbol dalam
menyampaikan isi.
Contoh Kalimat :
·
Gelandang pengangkut air tersebut bekerja
cukup sigap ketika berhadapan AS Roma (Gelandang Pengangkut Air : Gelandang Bertahan)
·
Anak paman Ibda melanjutkan studinya di negara
kincir Angin (Negara Kincir Angin : Negara Belanda)
·
Anya selalu menjadi menjadi tangan kanan
bos thoha sejak 2 tahun yang lalu. (Tangan Kanan : Orang Kepercayaan)
·
Pak adi menjadi kuda hitam dalam
kompetisi masak Indonesia (Kuda Hitam : Orang yang tidak diperhitungkan)
·
Pravita merupakan kembang desa di daerah
ini. Semua yang melihat pasti akan mendambakkan dirinya sebagai pasangan hidup.
2. Majas Litotes (Majas Pertentangan)
Majas Litotes adalah majas yang dipergunakan untuk menyampaikan
maksud dengan cara merendahkan diri sendiri.
Contoh Kalimat :
·
Pegawai paruh waktu seperti saya tidak
pantas untuk dirinya
·
Terima kasih karena kalian telah sudi mendatangi
gubug reot milik kami
·
Saya di Kelas 12 Ipa 1 hanya sekedar
pelengkap saja
·
HP Butut inilah pemberian terakhir dari
kakek saya
·
Saya itu tidak hebat, tapi hanya mampu
memanfaatkan peluang
3. Majas Tautologi (Majas Penegasan)
Majas Tautologi adalah majas yang berisi pengulangan
kata dengan kata yang bersinonim yang dimaksudkan untuk menegaskan sebuah
kalimat.
Contoh Kalimat :
·
Dia selalu memberikan setiap jam dan waktu
miliknya hanya untukku seorang
·
Bu andra merasakan letih dan lesu saat
mengandung andra selama 9 bulan 10 hari.
·
Adin diam dan membisu selama 3 jam
pembicaraan di rumah pak khaliq.
·
Semenjak pandangan pertama, aku mulai menyukai
dan mencintai dirinya
·
Kita harus berpikiran postif dan bersih
dalam menyikapi suatu hal
4. Majas Innuendo (Majas Sindiran)
Majas Innuendo adalah majas yang mengecilkan fakta
yang terjadi dilapangan dengan tujuan menyindir. Seolah – olah fakta saat “dikecilkan”
menjadi baik-baik saja-saja.
Contoh Kalimat :
·
Pak Aktib memberikan sedikit dana suap untuk
memuluskan rencana
·
Jangan pedulikan uang yang hilang itu. Itu hanya
sekumpulan kertas saja. Yang kita butuhkan adalah perjuangan untuk
meraihnya
·
Aku bingung sama kamu. Dia hanya terlambat 5
menit, tapi sikapmu seperti orang ditinggal 5 tahun
·
Kinan sebenarnya bukan orang yang tidak pintar
bergaul, hanya saja dirinya belum beradaptasi dengan lingkungan barunya
·
Jangan pedulikan dirinya lagi. Dia adalah orang
tidak tau diuntung. Dia hanya masa lalu mu.
5. Majas Oksimoron (Majas Pertentangan)
Majas Oksimoron adalah majas pertentangan yang
terdapat dalam satu frasa yang sama. Jadi, dalam satu kalimat/frasa memiliki pertentangan.
Contoh Kalimat :
·
Ketika masalah datang, pasti ada solusi
yang harus kita temukan
·
Dia merupakan teman belajar sekaligus musuh
dalam persaingan rangking di sekolah
·
Orang tua kita selalu mengerti baik dan buruknya
anaknya lebih dari siapapun
·
Saya heran dengan orang itu. Dia selalu ada di
depan gang ketika aku mau pergi ke kampus dan pulang menuju rumah
·
Kegagalan adalah kesuksesan yang
tertunda
6. Majas Apofasis (Majas Penegasan)
Majas Apofasis adalah majas penegasan yang
seolah-olah pembicara menyangkal apa yang dia katakan.
Contoh Kalimat :
·
Saya sebenarnya ingin merekrutmu menjadi
pemain di klub saya. Tetapi, pemain inti saya kembali pulih dan bisa
merumput dalam waktu dekat.
·
Aku sebetulnya tidak ingin mengatakan
bahwa anda sudah tidak diterima lagi di kampung ini
·
Sebetulnya saya tahu kamu adalah pilihan
yang terbaik dalam olimpiade ini, namun keadaanmu seperti ini tidak
memungkinkan lagi untuk kamu ikut pelatihan
·
Saya sebenarnya ingin bekerja sama dengan
anda. Akan tetapi, saya belum memiliki keuangan yang stabil untuk
mendanai usaha kita.
·
Memang dirimu lah yang ku cinta, akan tetapi
orang tua ku telah menjodohkanku dengan lelaki pilihannya. Maafkan diriku jika hubungan
kita sampai disini saja.
7. Majas Personifikasi (Majas Perbandingan)
Contoh Kalimat :
Majas Personifikasi adalah majas yang menggambarkan
suatu benda tak bernyawa seolah-olah hidup seperti layaknya makhluk hidup pada
umumnya.
·
Langit senja sedang melukis suasana hati kita
·
Tanyakan pada rumput yang bergoyang
·
Rumah pak roshib di terjang oleh badai yang
sedang mengamuk
·
Ombak yang menari di pantai nihiwatu
·
Langit pun ikut menitihkan air mata ketika
melihat banyak bencana yang melanda dunia saat ini
8. Majas Anakronisme (Majas Pertentangan)
Majas Anakronisme adalah majas yang mengungkapkan
ketidaksesuaian antara penempatan seseorang atau tokoh, latar tempat, suatu persitiwa
dengan latar waktu.
Contoh Kalimat :
·
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di siarkan
secara langsung oleh TVRI
·
William Shakespeare sering mengendarai sepeda
setiap hari di Inggris
·
Berita kemerdekaan Indonesia diunggah di situs
resmi PPKI.
·
Manusia purba kala itu menuliskan berita di
secarik kertas
·
Setiap malam, Kerajaan Majapahit bernyanyi ria
lagu dangdut di tengah kehangatan api unggun.
9. Majas Metonimia (Majas Perbandingan)
Majas Metonimia adalah majas yang mengandung merek,
atribut atau ciri khas untuk menggambarkan benda lain yang di anggap bisa
mewakili benda tersebut.
Contoh Kalimat :
·
Memes setelah pulang sekolah menonton Spongebob
di Global TV
·
Rayana membeli Aqua untuk melepaskan
dahaga setelah olahraga
·
Ibu membeli berbagai furnitur rumah tangga di IKEA
·
Indomie belakangan mengadakan Undian satu
buah Rumah dan Satu Unit Motor
·
Ayah selalu membeli sepatu merk Adidas
10. Majas Retoris (Majas Penegasan)
Majas Retoris adalah majas yang mengungkapkan sebuah
pertanyaan yang jawabannya sudah pasti diketahui. Jadi, pertanyaan majas
Retoris sebenarnya secara umum tak perlu di jawab.
Contoh Kalimat :
·
Siapa disini yang ingin masuk surga ?
·
Siapa yang tidak ingin melihat negara kita
hancur ?
·
Manusia mana yang tak menangis jika ditinggalkan
Orang tuanya ?
·
Siapa yang ingin mengharumkan nama bangsa ?
·
Apakah kita bangga melihat perjuangan para
pahlawan kita ?
11. Majas Eponim (Majas Perbandingan)
Majas Eponim adalah majah yang menggambarkan nama
seseorang tokoh tertentu yang memiliki tabiat atau keistimewaan tertentu
sehingga bisa dijadikan sebagai nama sifat.
Contoh kalimat
·
DI zaman modern, kita memerlukan Kartini
muda yang dapat menginspirasi Indonesia
·
Banyak pemain sepakbola muslim yang menjadikan Mohammed
Salah sebagai panutan
·
Pemain tersebut sangat ingin sekali menjadi Taufik
Hidayat
·
Saat ini, kita memerlukan orang-orang yang
berpikiran sama seperti Socrates untuk memecahkan kasus – kasus
·
Munir Said Thalib menginspirasi banyak
kalangan muda khusunya dalam masalah HAM.
12. Majas Hipokrisme (Majas Perbandingan)
Majas Hipokrisme adalah majas yang menggunakan nama
timangan atau nama panggilan tertentu untuk memberitahu seberapa dekatnya dalam
hubungan keakraban.
Contoh Kalimat :
·
Kelinci Ardi sangat menggemaskan dan
memiliki bulu yang lebat
·
Si Ayu suka sekali menyanyikan lagu pop
·
Si tengah selalu membantu adik dan kakak
setiap kali mereka meminta bantuan
·
Kucing taka selalu dirawat dan diberi
makan.
·
Si Saddam senang sekali bermain bowling
dan tenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar