Vladimir Smicer lahir pada 24 Mei 1973 di kota Decin, Republik Ceko. Smicer berposisi sebagai Attacking Midfielder. Pria yang pada tahun 2021 menginjak usia 45 tahun pernah bermain di beberapa tim Eropa. Karir Smicer dimulai pada 1992 pada usia 19 tahun di klub besar ceko, Slavia Praha. Ia ikut berjibaku dalam membantu Slavia Praha mencapai semifinal UEFA CUP 1996 serta ikut andil dalam membawa cekoslowakia merapat di partai Puncak EURO di tahun yang sama meskipun harus takluk oleh jerman di wembley kala itu. Setelah pencapaian tersebut, Klub Perancis RC Lens mengaetnya pada tahun 1996. Di RC Lens, ia sukses membawa klubnya juara Liga perancis pada musim 1997-1998. Walaupun poin yang dimiliki sama dengan Metz yaitu 68 poin, tapi RC Lens di tasbihkan sebagai jawara karena memiliki selisih gol yang lebih banyak.
Lalu pada medio 1999, Ia bergabung dengan klub besar dari tanah britania
yaitu The Reds Liverpool. Ia bermain dari 1999 sampai 2005 di Anfield dan ikut
serta dalam menjuarai Kompetisi Tertinggi Eropa yaitu UEFA Champions League di
Tahun akhirnya di Liverpool. Lalu, Ia kembali mencoba peruntungannya di Klub
Perancis tapi di klub berbeda, yaitu bersama Bordeaux selama dua tahun yakni
dari tahun 2005 sampai 2007. Dan, karirnya berakhir di Klub yang membesarkan
namanya yaitu Slavia Praha di Tahun 2007 hingga pensiun pada tahun 2009. Smicer
di Slavia Praha mengantarkan timnya juara liga ceko selama dua tahun beruntun
yang sebelumnya puasa gelar liga selama 12 tahun dan menjadi kado perpsiahan
yang “bagus” buat dirinya.
Karirnya di The Reds
Smicer datang di Liverpool pada tahun 1999 sekaligus
menambah amunisi pemain yang berasal dari timnas Republik Ceko lainnya setelah adanya
Patrick Berger yang telah datang lebih dulu pada 1996. Dirinya di proyeksikan
untuk mengisi kekosongan posisi yang telah ditinggalkan Steve McManaman yang
berlabuh ke Real Madrid. Smicer mengenakan nomor punggung 7 (nomor yang sama dipakai
di Slavia Praha) dan pada dua tahun karirnya di Anfield, ia mengenakan nomor
punggung 11 setelah kedatangan Harry Kewell.
Ia mengawali debut bersama Liverpool pada 07 Agustus 1999 di
Laga Perdana Premier League Musim 1999/2000 Kontra Sheffield Wednesday. Ia bermain
penuh 90 menit pada laga yang di langsungkan di Hillsborough Stadium. Ia baru mencetak
gol saat pekan ke 22 masih di musim yang sama pada 15 Januari 2000 ketika
melawat ke Vicarage Road, kandang Watford sekaligus mengantarkan liverpool meraih
3 angka penuh. Pada musim pertamanya, Ia bermain dalam 25 kesempatan dan
mencetak hanya 1 gol saja.
Pada Musim Kedua, Smicer memberikan impact yang cukup pesat
bagi The Reds dari segi jumlah bermain dan Gol. Ia mencatat 49 kali turun main
dengan membubuhkan 7 gol termasuk 1 gol dalam pesta kemenangan 5-0 atas Crystal
Palace pada leg kedua semifinal League Cup 2001 sekaligus awal comeback setelah
kalah tipis 2-1 pada leg pertama. Ia ikut menjadi bagian dari treble winner Liverpool
pada musim 2000/2001 dengan gelar UEFA Cup, League Cup dan FA Cup. Ia Tampil Sebagai
Starting pada Final League Cup kontra Birmingham City dan Final FA Cup kontra
Arsenal serta Menjadi Pengganti pada Final UEFA Cup kontra klub spanyol,
Alaves.
Dalam petualangan bermain di Tim Mersyeside ini, Vladimir Smicer
tidak selalu bermain dalam peak performance. Terkadang masalah cedera dan
inkonsistensi mendera dirinyah sehingga ia harus sering keluar masuk dari skuad
yang saat itu ditukangi oleh Gerrard Houllier. Namun, ada momen yang takkan
terlupakan bagi dirinya seperti gol menit terakhirnya kala melawan chelsea di
kandang sendiri pada maret 2002 dan performanya pada laga kontra AS Roma juga
pada bulan maret 2002. Ia mengalami cedera serius pada akhir 2003 yang membuat
dirinya harus menepi beberapa bulan.
DI musim 2004/2005, Smicer kembali pada kebugarannya dan
saat itu tonggak kepelatihan dimiliki pelatih spanyol yaitu Rafael Benitez. Di
tengah badai cedera di kubu Liverpool, Smicer mulai menunjukkan taji dengan
bermain sebagai pengganti pada laga liga champions kontra Bayer Leverkusen,
Juventus serta Chelsea dan ikut membantu kelolosan Liverpool ke partai puncak UEFA
Champions League musim 2004/2005. Liverpool telah lama mendambakan si kuping
besar kembali ke Anfield setelah puasa gelar UCL selama 2 dekade lebih.
Terakhir The Reds tampil sebagai juara pada musim 1983-1984.
Aksi Heroik Smicer di Istanbul
Laga final UCL 2004/2005 tersaji pada 25 mei 2005
(25/05/2005) di Istanbul, Turki atau satu hari setelah ulang tahun dirinya yang
ke 32. Ini mungkin merupakan kado yang indah bagi hari kelahiran dan juga gelar
sebagai perpisahan karena manajemen tidak lagi mempepanjang kontraknya. Vladimir
Smicer berada di bench saat 11 pertama masuk ke lapangan. Kesempatan pun tiba
setelah 23 menit permainan berjalan. Harry Kewell saat itu mengalami cedera
sehingga membuat Smicer masuk pada setengah waktu babak pertama berjalan.
Dirinya ingin mengakhiri karirnya di Liverpool dengan luar biasa.
“Before the Final, I so was eager to Get on. It Was my
last match for Liverpool so i was determined to end it in style. I was free in
my head and that was my motivation- to do well for the club in my last match. I
Wanted to Enjoy the Big Game.”
Smicer menghabiskan 20 menit lebih di babak pertama dan ikut
merasakan ketertinggalan 3 gol di babak pertama. Para pemain kecewa dengan
performanya pada babak pertama dan Pelati Rafael Benitez serta Kapten Steven
Gerrard memompa semangat dan memberikan motivasi. Dan, ditambah magis dari Fans
yang menyanyikan “You’ll Never Walk Alone” yang mengawal para pemain The Reds
keluar dari ruang ganti. Seakan waktu masih lama dan kesempatan terbuka lebar.
Liverpool mengubah malam di Istanbul yang tadinya Neraka di
awal babak menjadi permulaan surga hanya dalam kurun waktu 6 menit. Di awali
pada menit 54, Steven Gerrard menanduk bola hasil umpan silan John Arne Riise.
Lalu, Smicer unjuk gigi pada 2 menit selanjutnya. Berawal dari Dietmar Hamann
menguasai bola dan Smicer meminta bola karena dirinya posisi bebas. Dirinya
menerima umpan. Tak ada pemain yang berlari kanan membuat dirinya hanya
memiliki 1 opsi, Menendang sekencang dan sekeras mungkin dari jarak 20 YARD.
Kiper Dida Gagal membaca arah datang bola sehingga bola masuk gawang. Menit 60,
Xabi Alonso menceploskan bola rebound setelah gagal mengeksekusi penalti. Ini merupakan
6 menit Kegilaan dalam Miracle Of Istanbul 2005. Waktu normal pun usai dengan
skor 3-3 dan lanjut perpanjangan waktu lalu adu penalti.
Smicer mendapat bagian dalam adu penalti. Ia tidak yakin jika akan dipilih oleh Rafael Benitez sebagai algojo tendangan adu penalti. Akan tetapi, Rafa menghampiri untuk menanyakan kesiapan dan Smicer mengiyakan permintannya. Smicer menceploskan bola gol" keduanya di final dan tendangan terakhirnya untuk Liverpool. Lalu, Jerzy Dudek menggoyangkan kaki – kakinya dengan cepat seakan mengganggu fokus penendang AC Milan Selanjutnya yaitu Andriy Shevchenko sehingga bola dapat dimuntahkan oleh dudek dan membawa trofi UCL keenam ke daratan Inggris. Lantas, ini mengakhiri petualangan Smicer di Liverpool.
Vladimir Smicer menuntaskan perjalannya di Inggris dengan
184 laga dengan 19 gol dan 31 Umpan
berbuah gol. Ia memiliki win ratio 55,43
% bersama Liverpool. Vladimir Smicer juga
mencatatkan 81 caps bersama Timnas Ceko dengan 27 gol. Ia menjalani debut di timnas pada 27
oktober 1993 kala bersua Cyprus serta mencatatkan gol pertama kala bertemu Russia
pada UEFA EURO 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar